Bila ditinjau dari jenis kayu yang diperdagangkan atau
kayukayu yang banyak terdapat di pasaran, terutama kayu-kayu komersial, maka
diperoleh gambaran perbedaan sifat–sifat kayu yang mencakup sifat fisika kayu,
sifat kimia kayu, dan sifat pengerjaan kayu yang sangat berpengaruh dalam
pengerjaan kayu sebagai benda higroskopis. Hal ini dapat diatasi dengan
pemberian perlakuan awal kayu, salah satunya dengan proses pengeringan kayu
yang baik,
mudah, dan murah. Pengeringan kayu merupakan proses mengeluarkan
air sebanyak mungkin dari dalam kayu sehingga di dapat kadar air akhir yang
sesuai dengan tujuan penggunaan kayu. Prinsip penurunaan kadar air yang
mempengaruhi kembang susut kayu ini yang nantinya akan digunakan pedoman dalam
proses pengeringan kayu.
Seiring dengan meningkatnya nilai ekonomi kayu, perhatian
masyarakat, produsen, atau konsumen sendiri terhadap kayu sangat kurang,
terutama masalah pengeringan kayu. Pengeringan kayu ini sangat perlu
diperhatikan dan banyak diteliti karena banyak permasalahan yang timbul dari
penggunaan kayu, kayu sebagai bahan konstruksi bangunan, bahan furniture, bahan
kerajinan, dan sebagainya yang berkaitan dengan kadar airnya. Permasalahanpermasalahan
tersebut timbul dan mendapat banyak sorotan dari konsumen berskala besar,
kecil, baik dalam negeri maupun luar negeri. Proses pengeringan kayu di
Indonesia masih sangat jarang dilakukan dan cenderung diabaikan sehingga
pemakaian kayu yang terjadi sangat ekstrim, dari kayu bulat hasil tebangan
langsung dikerjakan menjadi produk setengah jadi atau produk akhir. Tidak
adanya perlakukan pendahuluan kayu atau penyortiran kayu tersebut dengan tujuan
menurunkan kadar air melalui proses pengeringan akan berakibat timbulnya
cacat-cacat pada kayu atau cacat pada produk akhir seperti kayu melengkung, memuntir,
retak, sulitnya pengerjaan kayu tersebut dan sebagainya. Hal-hal tersebut akan
mempengaruhi kualitas kayu atau produk akhir dari kayu yang natinya akan mempengaruhi
harga kayu atau harga produk akhir kayu.
Manfaat
Kayu yang telah melalui proses pengeringan dapat menurunkan
kadar air kayu sehingga terbentuk dimensi kayu yang stabil, mudah dalam
pengerjaannya, dan menghindari cacat pada kayu sehingga nilai ekonomi dan nilai pakai kayu akan
meningkat akibatnya harga jual kayu akan semakin tinggi. Kayu sebagai bahan
alam yang populer, mudah didapat, dan murah mampu ditingkatkan nilai ekonominya
melalui tahap-tahap perlakuan awal dengan proses pengeringan kayu yang baik,
mudah, dan murah sehingga mudah dilakukan dan terjangkau bagi produsen maupun
konsumen kayu
No comments:
Post a Comment